SELAMAT ULTAH KE 47 KORPRI
Korp pegawai RI saat ini sudah berusia 47 tahun, sebuah usia yang relative sudah matang dalam berorganisasi dan memberikan kontribusi nyata kepada Negara. Kita tahu bahwa KORPRI merupakan wadah bagi seluruh pegawai negeri atau ASN dan dogaji oleh negarqa, karena itu tidak aneh kalau mereka dituntut untuk loyal kepada Negara, dan selalu siap menjaga keutuhan bangsa dan Negara dengan dasar Pancasila.
Kita juga tahu bahwa saat ini korpri sudah berbenah dan mengubah citra dirinya menjadi lebih baik, bukan sebagaimana beberapa tahun yang lalu, khususnya pada zaman orba yang diidentikkan dengan pegawai paling malas dan selalu saja ngeluyur p[ada jam jam kerja. Kita dapat menyaksikan saat ini bahwa koprpi sudah sedemikian baik dalam kinerjanya, karena keberadaan mereka juga diukur dari kedisiplinan dan kinerja mereka sendiri.
Kita juga menyaksikan betapa sudah banyak diantara mereka yang terpaksa harus diberiian sanksi hukuman, karena melanggar kedisiplinan sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah. Demikian juga betapa banyak diantara mereka yang karena kinerjanya buruk, akhirnya harus menerima kenyataan pahit dan lainnya. Kalau dahulu kita dapat melihat PNS yang berada di tengah tengah pasar tradisional pada jam jam efektif kerja, seperti sekitar jam 10 pagi hingga jam 12. Namun saat ini kita tidak akan pernah menyaksikan hal tersebut.
Berbagai aktifitas juga sudah mereka lakukan, baik yang terkait dnegan pengembangan kapasitas mereka maupun yang bersifat pengabdian kepada masyarakat. Pembinaan oleh unit kerja masing masing juga secara rutin dilakukan, dengan harapan seluruh ASN akan tetap ingat dan berprinsip untuk tetap mengabdikan dirinya secara total kepada Negara. Bahkan ketika adainformasi mengenai adanya sebagian anggota ASN yang terlibat persoalan anti pancasila, pembinaan tersbeut semakin ditingkatkan untuk memberikan rasa nyaman dan kepercayaan yang lebih kepada sleuruh anggota.
Sesungguhnya seluruh anggota korpri sudah diingatkan pasda saat mengucapkan sumah dan janji saat menjadi pegawai untuk pertama kalinya, juga pada saat mereka dilantik menjadi pejabat. Karena itu sangat disayangkan jika masih ada diantara mereka yang berusaha untuk tidak loyal kepada negaranya. Mereka harus ingat bahwa keberadaan mereka adalah sebagai alat Negara dalam melayani rakyatnya dengan baik. Mereka dogaji dan diberikan tunjang oleh Negara dengan maksud dan tujuan etrsebut.
Jika mereka ingat kepada smeua itu tentu sangat tidak etis jika kemudian berusaha untuk menggantikan dasar Negara dengan yang lain atau melakukan upaya upaya yang merongrong keberadaan dan kewibawaan Negara dan bangsanya. ASN adalah garda terdepan dalam penyelenggaraan pemerintahan di negeri ini, karena itu mereka harus sadar dengan selalu melakukan hal terbaik bagi pelayanan kepada sleuruh rakyat sesuai dengan bidang masing masing.
Seiring dengan usianya yang semakin matang, kita berharap korpri akan semakin tampak kiprahnya di tengah tengah masyarakat dan sekaligus tetap membuktikan dirinya sebagai pegawai pemerintah yang siap melayani seluruh masyarakat dalam berbagai bidang. Seluruh anggota korpri hartus mampu memerankan dirinya sebagai teladan dan panutan bagi rakyat secara keseluruhan. Peran tersebut tentu akan semakin mulia jika dibarengi dengan kesadaran diri untuk selalu menjadi pihak yang memberikan manfaat bagi pihak lain.
Kalau dipikir, sesungguhnya keberadaan ASN tersebut sama pentingnya dengan TNI dan polri, hanya berbeda bidangnya saja, tetapi dalam hal sama sama harus mempertahankan keberadaan neggara itu sama. Jadi seluruh ASN juga mempunyai kewajiban menjadi benteng terhadap segala hal yang berpotensi untuk merusak dan menghancurkan Negara. Tentu jalurnya tidak sama dengan TNI dan polri, karena ASN berada dalam bidang pelayanan yang lebih banyak dalam wilayah administrasi, pendidikan, kesehatan dan sejenisnya.
Sementara itu kalau TNI tentu wilayahnya dalam bidang keamanan dan perthanan, sedangkan kalau polri berada dalam wilayah pengayoman dan penjagaan ketertiban di masyarakat. Karena itu ketiganya memang harus bersikap netral dalam setiap ada kontestasi pemilihan umum, termasuk pemilihan presiden dan wakilnya. iTu disebabkan siapapun yang terpilih menjadi presiden dan wakilnya, mereka akan tetap mengabdikan dirinya kepada Negara dan loyal kepada Negara serta pemerintah yang sah.
Jadi pada saat pelaksanaan pemilihan umum, mereka harus netral dan tidak boleh memihak kepada salah satu calon, namun dmeikian mereka, khususnya ASN tetap mempunyai hak pilih dan itu disalurkan pada saatnya tanpa harus disuarakan ke luar yang nantinya akan menjadi masalah. Setiap ASN pasti mempunyai kecenderungan masing masing terhadap calon, namun secara lahir hal tersbeut harus tetap disembunyikan di hati, karena kalau dimunculkan secara vulgar, dapat dipastikan akan menjadi masalah.
Karena itu seluruh anggota korpri harus mampu melayani dengan tulus dan sungguh sungguh tanpa memandang siapaun yang dilayani. Tugas melayani itu merupakan tugas utama yang memang sudah menajdi kewajiban dan bukan hanya sebagai tugas tambahan. Demikian juga tugas untuk menjaga dan mengamankan Negara adalah kewajiban seluruh ASN. Tentu dengan cara masing masing yang itninya sama. Bagi merwka yang sengaja ingin tidak berperan dalam penjagaan Negara tersebut sudah barang tentu akan menerima akibat sesuai dnegan sikapnya tersebut.
Mungkin juga sebelum diketahui secara pasti mereka itu tidak mau menjalankan peran sebagai penjaga keutuhan bangsa, mereka akan tetap aman, namun jika diketahui bahwa mereka justru berusaha merusak persatuan dan kesatuan bangsa, pastilah akan ada sanksi yang diberikan untuk ASN yang demikian. Namun sebelum semuanya terjadi, kita menghimbau kepada semua ASN untuk memahami peran dan fungsinya serta kewajibannya sebagai pegawai negeri sipil agar jalan kita menjadi tetap lurus sesuai dengan tugas yang dibebankan kepada kita.
Masih banyak masyarakat yang ingin menjadi ASN dan mereka tidak emmpunyai kesempatan atau belum berhasil, namun kalau yang sudah di dalam saja malah melakukan hal hal tidak terpuji dengan membelokkan tugas dan fuingsinya, maka itu sangat menyakitkan dan itu juga berarti pengingkaran terhadap tugasnya sebagai PNS atau ASN. Mari kita merenungkan posisi kita masing masing yang sebagai ASN yang diharapkan oleh Negara sebagai pihak yang bertanggung jawab atas perjalanan pemerintah dalam melayani rakyatnya.
Insya Allah jika kita selalu ingat dengan tugas p[okok kita dan kewajiban kita, p[ikiran kita tidak akan melenceng dan aneh aneh untuk sesuatu yang justru akan merusak diri sendiri. Mari kita melihat ke depan dan menyongsong masa depan kita sebagai ASN dan sebagai abdi Negara mampu menyaksikan seluruh warga Negara menjadi sejahtera dan menjadi puas atas kinerja kita. Jika sleuruh masyarakat merasa senang dengan keberadaan kita, pasti gaji yang kita terima juga akan emberikan efek bagus kepada diri kita dan keluarga.
Sebaliknya jika masyarakat menyaksikan kita dengan pandangan yang mencurigakan dan mereka seolah tidak rela menggaji kita, maka gaji kita juga akan berpengaruh dan kehiduoan nyata kita. Tentu kita tidak ingin apa yang kita dapatkan menjadi tidak nyaman dan tidak berkah, karena kita masih mempunyai kesadaran iman dalam hati kita. Semoga apa yang kita jalankan meang benar sesuai dengan rel yang sebenarnya, semoga.