SIFAT MERASA
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seseorangialah sifat merasa sebab jika seseorang sudah tidak dapat merasa terhasdap sesuatu, itu berarti dia sudah tidak dapat membalas budi kepada siapapun yang pernah berbuat bai kepadanya. Sifat merasa itu merupakan sifat yang seharusny dipunayi oleh siapapun agar dapat memberikan apresiasi kepada siapapun yang telah berjasa kepadanya. Jika ada orang lain yang menolong dan memberikan bantuan sehingga pada akhirnya dapat bangkit dan mendapatkan kemudahan, tentu pihak lain tersbeut harus diapresiasi, paling tidak diucapkan terima kasih kepadanya.
Hanya saja kelau sifat merasa etrsebut terkait dengan dugaan terhadap orang lain yang dianggap telah melakukan sesuatu yang negative kepada kita, maka akibatnya akan buruk. Artinya sifat meraa tersebut harus di kaitkan dengan pemberian penghargaan kepada pihak lain yang telah ebrbuat baik, bukan sebaliknya merasa bahwa pihak lain telah ebrbuat buruk kepada kita. Buruk sangka kepada pihak lain itu merupakan sebuah dosa, sehingga karenanya kita tidka perlu mengembangkannya, bahkan kita harus menjauhkannya.
Sifat merasa yang harus dikembangkan tersebut ialah untuk memupuk baik sangka yang ada dalam diir kita, sedangkan kalua buruk sangka yang akan berkembang, kita harus secepatnya mencegah dan menghentikannya, agar tidak semakin jauh dan menjalar dalam seluruh pemikiran kita. Artinya kita memang harus terus menyuburkan baik sangka kepada semua pihak,s ehingga tidak ada lagi pikiran jahat dalam diri kita ataupun pikiran negative dari orang lain tentang diri kita.
Bukankah Tuhan juga selalu mengingatkan kita agar kita senantiasa berbuat baik kepada sesame mahluk Tuhan. Itu artinya kita akan selalu berpikiran bahwa pihak lain pun juga pastinya akan selalu erbuat baik kepada kita. Nah, kalau kemudian ternyata yang terjadi ialah sebaliknya, yakni ada pihak lain yang memang ingin berbuat tidak baik kepada kita, maka itu harus ditanggapi dengan tetap berusaha untuk berbuat baik kepadanya. Mungkin hanya bila sudah terbukti perbuatan jeleknya sajalah kita akan melakukan upaya untuk melakukan sesuatu yang semestinya.
Nabi kita Muhammad saw sebagai contoh yang harus selalu kita hidupkan dalam diri kita sudah memberikan keteladanan kepada kita, yakni belaiu akan selalu berbuat baik dan berbaik sangka kepada sioapapun, bahkan kepada siapapun yang menjahatinya. Bahkan kalaupun beliau mengetahui siapapun yang sengaja berbuat jelek kepadanya, beliau tetap akan berbuat baik kepada orang tersebut, dan sama sekali tidak ada sifat dendam ataupunsakit hati dalam diri beliau.
Tentunyakita juga harus mampu berbuat seperti itu, meskipun kadarnya tidak sama persis, akan tetapi setidaknya kita tidak perlu memelihara rasa sakit hati dan dendam karena sifat tersebut justru akan membuat diri kita semakin jauh dari Tuhan dan jauh pula dari sikap kasih sayang kepada sesame. Bahkan jika kita mampu berbuat baik kepada siapapun yang berbuat jahat kepada kita, dapat diopastikan kita akan mendapatkan simpati banyak pihak, dan pada akhirnya akan mendapatkan banyak kebaikan.
Perasaan kita memang harus terus dibimbing agar selalu mengarah kepada kebajikan, yakni sebuah kondisi dimana kita akan senantiasa menganggap bahwa tidak ada pihak lain yang akan berbuat jahat kepada kita. Perasaan tersebut kalau mampu kita kembangkan dalam diri kita, insyaallah kita akan memperoleh kemudahan dalam berbagai hal, karena tidak ada satu pikiranpun yang mkencederai pihak lain atau menuduh pihak lain akan ebrbuat jahat kepada kita.
Pikiran positif tersebut emmang sangat dieprlukan oleh kita jika kita memang menginginkan kondisi yang baik terjadi pada diri kita dan lingkungan kita. Kalau pikiran jahat yang kita kembangkan, maka kecenderungan pikiran kita pasti selalu mencurigai pihak lain tentang keburukan yang akan dilakukan kepada kita. Lalu apa yang dapat kita peroleh jika kita saling mencurigai dan tidak sada kepercayaan sedikitpun kepada pihak lain.
Keberhasilan dan kesuksesan seseorang itu dimuali dari kepercayaan yang tinggi tehadap pihak lain, karena kepercayaan etrsebut kikta dapat memberikan harapan kepada mereka dan sekaligus juga mereka akan dapat mempercayai diri kita, nah, menjaga amanah dan kepercayaan tersebut merupakan hal pokok yang harus dimiliki semua orang yang menginginkan kesuksesan. Tanpa kepercayaan seprti itu mustakhil kita akan memperoleh kesuksesan dalam ebrbagai hal atau bahkan dalam semua aspek.
Sifat amanah itu juga dimulai dari kepercayaan diri dan pihak lain untuk saling menolong dan saling mempercayai untuk kebaikan. Jika sifat etrsebut dimiliki oleh kebanyakan orang, maka lingkungan dimana mereka tinggal juga akan aman dan siapapun yang berada di lingkungan tersebut juga akan merasakan hal yang relatif sama. Kalaupun tidak sel;uruhnya, setidaknya ada kesan pihak manapuin yang bertada di lingkungan tersebut akan merasakan aman dandamai, disebabkan semua orang akan merasa baik dan tidak saling ebrbuat jahat.
Kita akan dapat menyaksikan betapa indahnya hidup dalam lingkungan orang orang yang saling mempercayai satu sama lainnya. Ibaratnya ketika kita mempunyai barang yang tertinggal di tempat umumpun dalam waktu beberapa jam tidak akan hilang, karena masyarakatnya akan saling menajga dan meolindungi, bahkan saling mempercayai. Kalaupun kemudian barang tersebut diambil, bukannya untuk dimiliki, melainkan akan diserahkan kepada pihak tertentu untuk disampaikan kepada yang memilikinya.
Saya sendiri mengalami hal demikian ketika berada di sebuah negara yang mayoritas penduduknya saling mempercayai dan saling beruat baik. Sesungguhnya masyarakat yang demikian akan dapat terjadi dimanapun dan dalam kepercayaan serta agama apapun, karena sifat saling mempercayai tersebut akan dapat muncul dari siapapun dan juga dapat diciptakan denagn sistem yang baik. Mungkin akan sangat sulit mendapatkan kondisi demikian jika masyarakat di lingkungan tersebut tidak saling mempercayai dan merasakan kebajikan dari pihak lain.
Jadi sifat merasa tersebut harusnya disertai dengan sifat saling memeprcayai tentang kebaikan sesama, bukan sebaliknya saling mencurigai sesama, sebagb jika sifat saling mencurigai dan tidak emmpercayai, maka yang akan lahir ialah sifat ingin membalas dendam dan akhirnya semuanya akan dianggap jelek. Marti kita kembangkan sifat merasa tersebut dengan ditindak lanjuti dengan memberikan apresiasi dan kepercayaan kepada smeua pihak, sehingga sifat tersebut akan dapat terus berkembang dalam diri kita dan sifat curiga akan menghilang dengan sendirinya dari diri kita.
Sifat merasa tersebut terkait dengan persoalan hati dan pikiran, sehingga kalau kita dapat menjaga dan mengendalikan hati dan pikiran untuk hal hal yang baik dan positif, sesungguhnya rasa tersebut akan dapat mengikuti keinginan baik kita. Dengan begitu kita akan mampu merasakan betapa orang lain sangat memperhatikan dan memberikan bantuan kepada kita, meskipun bersifat bukan benda, seperti bantuan doa dan sejenisnya. Dan sebaliknya jika kita tidak mampu mengendalikan hati dan pikiran kita, sehingga keduanya dikuasai oleh nafsu, maka rasa yang ada dalam diri kita juga akan sealiran dengan hati dan pikiran tersebut, yakni hanya selalu curiga dan tidak pernah berperasangka baik.
Mudah mudahan dengan kebiasaan kita untuk selalu menghargai apapun yang diberikan oleh pihak lain dan keninginan kita untuk selalu berprasangkan baik, akan mampu membuat diri kiota senantiasa dikendalikan oleh sesuatu yang baik. Dorongan untuk selalu menganggap semua orang itu baik, akan menjauhkan kita dari pikiran buruk dan juga dari semua hal yang mengarah kepada keburukan. Amin.