MENJELANG PERINGATAN PUNCAK MAULID NABI
Puncak peringatan maulid Nabi akan diperingati pada tanggal 12 aarabiul awwal dan untuk ttahun ini jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 nopember. Namun pada kenyataannya masyarakat akan memperingatinya pada malam sabtu tanggal 8 nopember yang saat itu sudha masuk pada tanggal 12 Rabiul awwal. Sesungguhnya bagi kita hal tersbeut tidak menjadi masalah karena pergantian penanggalan dalam tahun Hijriyyah itu terjadi setelah maghrib alias setelah matahari tenggelam, namun kalau penanggalan dalam tahun masehi akan terjadi tengah malam yakni jam 00. Substansi peringatan maulid itu tidak pada perbedan tanggal tersbeut melainkan bagaimana kita mampu menjkalankannya dnegan penuh hidmah dan mampu mengambil manfaat dalam peringatan tersebut.
Sama sebagaimana peringatan lainnya, dalam memperingati maulid Nabi tersebut yang terpenting ialah bagaimana kita dapat meneladani seluruh sifat Nabi yang dipraktekkan dalam kehidupan beliau, baik dalam kaitannya dengan keluarga, tetangga, masyarakat dan komunitas lainnya. Nabi adalah manusia agung yang akhlaknya begitu mulia, sehingga Allah swt sendiri di dalam alquran memujinya dnegan menyatakan sesungguhnya engaku Muhammad berada dalam akhlak yang agung. Pada ayat lainnya Allah juga menyatakan bahwa dalam diri beliau tersbeut ada teladan yang baik, khususnya bagi mereka yang berharap kehidupan akhirat dan selalu berdzikir kepada Allah swt.
Seluruh akhlak belia tersbeut sesungguhnya sudah digambarkan oleh para ulama yang dirangkum dalam kisah kehidupan beliau, baik yang khusus menyampaikan kisah hidup beliau maupun yang berbetuk tulisan lainnya. Dalam buku diba’ yang biasan dibaca oleh masyarakat saat bulan rabiul awwal tersbeut juga sarat dnegan akhlak yang beliau terapkan dalam kehidupan nyatanya. Salah satu yang mudah untuk dibaca dan dipahami ialah bagaimana beliau menyikapi pihak yang yang tidak menyukainya. Dalam salah asatu ungkapan dalam diba’ tersebut disampaikan bahwa beliau kalau disakiti maka beliau akan memaafkan dan jika di kata katai yang tidak senonoh dana menyakitkan, beliau hanya diam saja.
Dua pernyatan tersebut sesungguhnya mengandung maksud yang sangat dalam, yajni jika disakiti beliau selalau memaafkan dan tidka membalasa menyaikti, padahal beliau mampu dan ada banyak kesempatan membalasnya. Salah satu contohnya ialah saat beliau selalui diludahi oleh seorang perempaun tua yang snagat membencinya, dan setelah perempuan tersebut sakit, maka tidak ada satupun diantara kawannya yang mau mengurusi, jangankan mengurusi, hanya sekedar menjengukpun tidak. Lalu setelah Nabi mengetahui bahwa orang yang biasa meludahinya tersbeut sakit, maka segera beliau menjenguknya dana mendoakan kesembuhannya. Betapa kagetnya perempuan tersebut dan dia sudah gemetar karena dia mengira Muhammad saw akan membalsnya pada saat dia sedang tidka bedaya, namun justru malah mendoakan untuk kesembuhannya.
Demikian juga saat beliau di umpat dan di kata katai dnwgan kata yang sama sekali tidak senonoh dan menyakitkan, maka beliau hanya diam saja, karena beliau tahu persis bahwa sebuah pernyataan yang kemudian dibalsa maka akan semakin besar dan menjadi jadi, karena kitu itu beliau memilih diam saja, karena demnagn begitu lama lama orang yang mengata ngatai tersbeut akan jenuh dan capek sendiri dan akhirnya akan diam. Ini smeua sesungguhnya merupakan pelajaran yang snagat baik bagi kita sebagai umatnya. Namun rupanya teladan beliau tersbeut belum dapat diwarisi oleh umatnya, karena yang terjadi justru malah sebalinya, saat ini banyak umat beliau yang melakukan hal yanag berlawanan dnegan sikap yang diteladankan oleh beliau.
Orang akan menyukai besilat lidah saat mempertahankan sesuatu meskipun ada argumentasi yang lebih agus pun masih saja bertahan dnegan arguimentasi yang buruk. Itu semua biasnaya dipertahankan hanya untuk gengsi yang sama sekali tidak berguna untuk sebuah kehormatan. Lalu juga banyak diantara umat beliau yang tidak mau meneima diperlakukan tidka senonoh dan pasti akan membalsanya atau akan dendam dan membalas jika ada kesempatan. Biasanya mereka akan merasa sulot untuk memafkan siapapun yang telah menyudutkan posisinya apalagi kalau dihadapan banyak orang. Rupanya mereka mengira bahwa jika membalsa perlakukan buruk orang lain, maka kehormatannya akan terjaga, padahal kalau dia mau memaafkan itulah harga dirinya akan semakin membaik.
Nah, kembali kepada peringatan maulid yang sebentar lagi akan dilaksanakan oleh hampir seluruh umat muslim, tersbeut, biasanya masyarakat sibuk sekali dalam mempesiapkan dan menyongsongnya. Bnyak hal yang dilakukan, seperti mempersiapkan hidangan saat peringatan maulid tersebut. Bermacam makanan dan menimuna bisanya akan tersajikan dan semua orang akan bergembira dan menikmati hidangan yang teredia. Seolah smeuanya serba senang tidak ada satu pihak pun yang merasa sedih, karemna hari itu merupakan hari kelahiran junjungan nabi Muhammad saw yang memang mereka cintai dan harapkan syafaatnya nanti di hari kiamat.
Jika peringatan tersebut hanya sederhana dan dipusatkan di masjid atau mushalala maka persiapan yang dilakukan hanyalah untuk masalah hidangan, namun jika peringatan etrebut dibuat sedemikian besar, maka persiapan akan lebih lengkap, termasuk menyiapkan tempat pengajian atai panggung yanag didea=sai sedemikian rupa sehingga pada saatnya nanti tidak akan mengecewakan. Namun sekali lagi bukan itu yang sesungguhnya menjadi penting, melainkan bagaimana sleuruh umat nangtinya akan mampu meniru dan meneladani sifat sifat nabi Muhammad saw.
Karena itu dalam peringatan maulid tersbeut termasuk yang sederhana saja, sebaiknya memang dikupas mengenai contoh nyata perbuatan dan akhjlak Nabi sehingga smeua masyraakat akan dapat mengetahuinya dan sekaligus juga nantinya akan dapat meneladaninya. Itulah yanaag lebih pemting dan mudah mudahan umat juga semakin sadar dnegan kebaikan yang ditunjukkan oleh beliau sehingga mereka merasa perlu untuk mengikuti jejak beliau dnegan konsisten dan bertanggung jawab. Semoga.