KEKHAWATIRAN PENDIDIKAN AGAMA DIHILANGKAN?
Akhir akhir ini muncul sebuah pernyataan yang diyakini sebagai salah salah satu bentuk peraguan kepada masyarakat, yang lebih lanjunta terkait dengan perpolitikan nasional, yakni akan adanya penghapusan pendidikan agama di negara kita. Sesungguhnya kalua kita jeli dan tidak mudah mempercayai smeua ujaran yang ebrkembang di masyarakat, pasti akan dnegan mudah menyatakan bahwa pernyataan tersebut sama sekali tidak benar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan, karena selama kita masih NKRI dana berdasarkan Pancasila, pendidikan keagamaan masih akan terus berjalan, bahkan akan terus dikembangkan.
Salah satu pertimbangan yang mudah dijelaskan ialah sampai saat ini puluhan ribu, bahkan mungkin sudah raftusa ribu lembaga pendidikan keagamaan, termasuk yang non formal yang sudah ada dan eksis di negera kita. Lalu bagaimana mungkin akan dihapuskan? Pastinya akan menjadi sebuah pertanyaan besar dan jawabannya tidak mungkin. Kementerian agama yang menjadi Pembina pendidikan keagamaan selama ini telah menjalankan peran dan fungsinya dengan sangat baik dan meberikan kontribusi nyata kepada bangsa dan negara, sehingga ikut menyangga keberadaan negara ini.
Lalu bagaimana mungkin sesuatu yang masih sangat dibtuhkan oleh bengsa dan negara tiba tiba akan dihilangkan? Sebagai contoh keberadaan madrasah yang selama ini sudah sejajar dnegan sekolah yang lainnya dan telah berhasil menciptakan para lulusannya cerdas dan ma[u mengikuti pendidikan selanjutnya, pastinya menjadi bukti nyata dan tidka terbantahkan bahwa keberadaan sekolah keagaamana itu masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat bangsa ini. Belum lagi sekolah di bawahnya, baik yang formal maupun yang non formal, saat ini sungguh sangat dibutuhkan, khususnya terkait dengan pembentukan karakter dan pembinaan akhlak.
Lebih lebih keberadaan perguruan tinggi keagamaan yang saat ini sudah me unjukkan keberadaannya sebagai salah satu perguruan tinggi yang mampu menjawab tantangan masa depan bangsa, pastinya tidak mungkin untuk dihapuskan. Jika ada pemerintah yang berkeinginan dmeikian, pastinya akan mendapatkan perlawanan dari amsyarakat, dan itu pasti tidak akan dilakukan. Pembinaan dan kepeduloan pemerintah saat ini terhadap pendidikan keagamaan sungguh sanbgat luar biasa, lalu tiba tiba ada pernyataan yang bertolak belakang dengan kondisi riil yang ada, maka itu sekali lagi pasti terkait dengan pembimbingan ke[ada masyarakat terkait dnegan persoalan [olitik.
Kita yang saat ini berada di dalam pendidian keagamaan tentu sangat menyayangkan munculnya statmen tersebut, karena terpikir saja tidak pernah, lalu kenapa ada wacana yang demikian, bahkan seolah sudah menjadi rencana dalam waktu dekat. Sebaiknya kita yang sedang menjalankan peran dan fungsi endidikan keagamaan tidak perlu menanggapi isu tersebut dan tetap bekerja dengan baik serta focus untuk meningkatkan kualitas pendiikan kita, sehingga kita akan semakin me ujukkan kebaradaan kita sebagai salah satu [ilar yang memang mutlak dibutuhkan oleh bangsa ini.
Tentu kita juga berkewajiabn untuk menjawab isu miring tersebut dengan cara yang baik, bukan denga cara emosional yang hanya akan membuat kita semakin jauh dari hakekat keberadaan kita sendiri. Isu miring tersbeut sesungguhnya sangat mudah untuk ditepis dan singkirkan, karena dalam kenyataannya dan dalam program ke depannya kita masi akan meningkatkan pendidikan keagamaan etrsebut. Kita masih memerlukan pendidikan keagamaan untuk semakin meneguhkan kebaradaan kita sebagai bangsa religious dan menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan dan kebudayaan.
Sanga tidak mungkin sekian banyak pendidikan keagamaan yang tub uh subur di tanah air kemudian mampu dibubarkan atau dihapuskan, karena itu sekali lagi kita tidak perlu khawatir dan harus tetap focus dalam menjalankan fungsi dan kewajiban kita untuk mendidik anak anak bangsa ini sehingga mereka akan mampu menjadi manusia terbaik dalam bidangnya dan sekaligus juga berakhlak yang mulia serta mempunyai karakter yang kuat dalam meneruskan perjuangan bangsa ke depan.
Bahkan kalaupun misalnya ada rezim yang mempunyai rencana pembubaran pendidikan keagamaan di negeri kita ini, disamping dapat dipastikan akan mendapat tantangan dari masyarakat, juga pasti tidak akan mampu menghilangkannya. Masyarakat tentu akan selalu mempertahankan pendidikan keagaamaan etrsebut, meskipun tidak didukung oleh pemrintah yang sedang berkuasa. Ingat bahwa negara kita selalu mendapatkan dukungan dari masyarakat yang sadar tentang keberagamaan dan memikirkan bagaimana akhlak yang mulia apat dijalani oleh para anak bangsanya.
Itupun kalua mislanya ada, akan tetapi kita sangat yakin bahwa tidak ada pemerontah arau rezim apapun yang berani mencanangkan pembubaran pendidikan keagamaan di negera kita ini, sebab pasti akan segera tumbang dan tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Pendidkan keagamaan di negri kita merupajan hal yang niscaya dan bukan lagi merupakan sebuah program yangdapat sewaktu waktu dicabut. Kita sangat menyadari bahwa pendidikan keagamaan memang merupakan sebuah hakkekat yang tidka mungkin tercabur dari warga bangsa ini untuk selamanya.
Banyak fakta yang mendukung kenyataan tersbeut, mulai dari aspek kesejarahan dan juga hakekat pendidikan keagamaan itu sendiri, yang semakin haru bukannya semakin berkirang, melainkan semakin menamjr dan tumbuh dengan suburnya. Kepercayaan masyarakat bangsa ini pun s juga semakin tinggi karena pendidian ini tidak saja menawarkan pendidian yang terflkus ke[ada persoalan keeakhiratan semata, melainkan juga menyangkit persoalan dunia dan teknologi serta persolan hidup setelah dunia ini. Dengan dmeiian tawaran pendidikan keagamaan tersebit semakin komplit dan semakin menarik masyarakat untuk menekuninya.
Meskipun secara hakiki materi yang diajarkan kepada masyarakat dan anak didik semakin suli tdiikuti oleh mereka, namun itu merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi pendidikan keagamaan. Sebagai contohnya ialah kafrena banyaknya tantangan yang menghadang di masyarakat mengenai pembelajaran agama, yang kemudian menjadikan anak didik semakin terpengaruh oleh gebyarnya dunia, sehingga mereka akan semakin sulit mengikuti pembelajaran agama di sekolah. Akibatnya masih banyak diantara para lulusan madrasah yang belum mahir untuk baca tulis alquran, yang merupakan dasar bagi mereka.
Kita menyadari hal etrsebut dan terus berupaya untuk semakin me ingkatkan pendidikan kepada mereka sheingga mereka akan mampu menguasai ilmu dasar tersebut dan se;anjutnya akan mam;pu meikuti perkembangan pembahasan dan kajian terhadap keilmuan lainya yang menjadi focus dalam madrasah dan perguruan tinggi keagamaan yang ada. Kesadaran tersebut saat ini sudah dirasakan oleh seluruh pengelola pendiikan formal keagamaan sehingga kemudian muncul pembelajaran yang terfokus untuk pengetahuan dasat tersebut.
Kita berharap bahwa dnegan kesadaran dan keudian muncul keinginan untuk memberikan perhagian khusus bagi para pesefta didik tersbeut, pada saatnya kekuarangan yang saat ini dirasakan tersbeut akan mampu disusul dan lem]ngkapi, dan tentu saja juga seiring dengan kajian lainnya yang semakin tifokuskan kepada penguasaan materi dan pengembangannya. Semoga dengan itu smeua pendidkkan keagamaan yang sedang kita upayakan kualitasnya tersebut akan dapat dicapai sesuai dengan keinginan kita dan sekaligus juga menjadi bukti bahwa pendidikan keagamaan kita memang tidak kalah kualitas dengan pendidkkan lainnya.